Pengalaman Berjualan
Pada awalnya saya belum
pernah berjualan, tetapi karna tugas mata kuliah softkill mengharuskan saya
untuk berjualan. Setelah mendapat tugas itu, saya bingung mau berjualan apa.
Kemudian saya memiliki ide untuk berjualan puding yang saya jual di Car Free Day Bogor. Saya
membuat 40 cup puding coklat. Pertama kali jualan saya semangat sambil mencari
cara bagaimana menawarkan dagangan saya. Saya menawarkan ditempat tanpa
berkeliling atau menawarkan langsung ke konsumen? Akhirnya, saya memutuskan
untuk menggunakan cara kedua.
Sebelum memulai
bedagang dan berangkat ke lokasi saya sudah yakin dan semangat berdua dengan
adik perempua saya. Kami menuju lokasi tujuan kami. Melihat orang yang begitu
banyak dan tudak saya kenal. Kepercayaan diri saya dan semangat saya mulai
berkurang (menciut). Butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk menghilangkan rasa
malu saya dan membangkitkan rasa kepercayaan diri saya kembali. 30 menit
berlalu saya mulai menawarkan ke konsumen, pada konsumen pertama saya hampir
tidak dapat mengeluarkan kata-kata. Kurang lebih 12 konsumen menolak dagangan
saya. Saya hanya dapat menjual 4 cup saja dari situ saya merasa tak semangat
lagi untuk berjualan.
Setelah itu, saya
beralih dengan menjual telur. Dengan pengalaman sebelumnya, saya mulai
menawarkan langsung ke konsumen saya. Saya mulai menawarkan ke pedagang nasi
goreng dekat rumah saya terdapat dua orang, pedagang nasi goreng disekitar
stasiun cilebut, pedagang kue dan pedagang martabak manis atau martabak telur.
Saya menawarkan dagangan saya dengan meyakinkan konsumen kalau telur saya
langsung dari peternakan cibinong dan menjamin kalau tidak amis ataupun busuk,
telur yang berkualitas yang masih baru tidak disimpan dalam jangka waktu yang
lama. Pedagang-pedagang tersebut akhirnya memesan sedikit terlebih dahulu untuk
mencoba dagangan saya terlebih dahulu. Lambat laun mereka memesan dengan jumlah
yang banyak.
Komentar
Posting Komentar